Tuhan Yesus Ditengah Pesta

TUHAN YESUS DITENGAH PESTA

Oleh : Pdt. Yohanes Praptowarso, Ph.D

GPdI Ungaran

Yohanes 2:1-11. Pendahuluan.

Tuhan Yesus ditengah pesta – ada banyak pertemuan-pertemuan untuk makan bersama; ulang tahun, rapat, syukuran, pertemuan dengan teman, dan sebagainya- namun pertemuan yang paling besar untuk makan bersama adalah sebuah pernikahan. Sebuah acara pernikahan disiapkan dengan lebih serius dibanding acara-acara pesta bersama lainnya. Karena pernikahan adalah peristiwa ceremonial yang agung dan khusus. Derajad sebuah keluarga sangat ternilai dari keberhasilannya menyelenggarakan sebuah pesta pernikahan dari anggota keluarga tersebut. Dari pandangan Alkitab, pesta pernikahan adalah lambang dari pernikahan antara gereja Tuhan dan Yesus Kristus yang akan diselenggarakan di Sorga nanti. Sebuah pesta pernikahan agung yang direncanakan oleh Sorga bagi umat-umat Tuhan. Itulah sebabnya Yesus suka dengan pesta pernikahan. Ketika Yesus menerima undangan keluarga Galilea ini, ia hadir bersama murid-murid dan ibu-Nya.

Arti sebuah Pesta Pernikahan

Dalam sebuah pesta pernikahan yang biasanya ada adalah;

  • Disajikan makanan yang terbaik, makanan yang dimakan pada sebuah pesta pernikahan bukan makanan yang sehari-hari kita makan. Tetapi makanan yang mempunyai kwalitas yang lebih baik, lebih lezat dan lebih bisa dinikmati, daripada yang kita makan setiap hari. Karena pesta pernikahan adalah hari khusus yang mengandung makna yang berbicara siapakah penyelenggara pesta itu.
  • Berpakaian khusus, ketika datang ke pesta pernikahan kita tidak memakai pakaian yang Kita mengusahakan memakai pakaian yang khusus, karena untuk menghormati orang yang menyelenggarakan pesta Semakin besar orang yang mengundang kita, semakin baik pula pakaian yang kita pakai untuk menghadiri pernikahannya. Sebab itulah tanda kita menghormati tuan rumah yang mengundang kita pada pesta itu.
  • Adanya Sukacita, sukacita bisanya mewarnai pesta pernikahan dimanapun diadakan. Karena saat itulah-saat yang paling berbahagia bagi yang sedang menikah, dan kita sebagai hadirin turut berbahagia dalam menghadiri pesta itu. Jika kita tidak setuju dengan kebahagiaan mereka, kita tidak perlu datang ke pesta tersebut. Tetapi jika ingin turut berbahagia bersama sang mempelai, kita juga menunjukkan sukacita kita dalam pesta itu.
  • Keakraban yang Tercipta Antar Anggota Keluarga, saat pesta pernikahan adalah saat yang tepat untuk pertemuan antar anggota keluarga bear dari kedua belah pihak mempelai laki-laki dan perempuan. Dimana mereka dapat saling bercerita, saling memberi semangat dan jika ada anggota keluarga yang mengalami masalah mengusahakan untuk mengatasi.

Pesta pernikahan secara jasmani

Adalah tubuh kita makan makanan jasmani yang baik, berpakaian yang baik, dalam sukacita dan keakraban antar keluarga besar. Tetapi ada acara pesta rohani, yang mana roh kita makan makanan rohani dan minum minuman rohani yang terbaik, berpakaian kebenaran yang terbaik, mengalami sukacita oleh Roh Kudus yang mencapai pada puncaknya, dan juga bertemu dengan sesame orang beriman dengan saliang membangun dan menguatkan satu sama lainnya. Setiap ibadah pada hari Tuhan adalah sebuh pesta pernikahan yang memiliki makna yang lebih besar daripada pesta pernikahan secara jasmani. Karena dalam pesta biasa tubuh kita mendapat nutrisi yang cukup, tetapi roh kita tidak. Itulah sebabnya kita perlu pesta dua-duanya, jasmani dan rohani, supaya keseimbangan hidup dapat kita miliki. Sebab kita selalu mengundang Yesus saat kita menyelenggarakan pesta-pesta kita, dan Yesus senang dengan undangan pesta kita. Ia pasti hadir! Dimana dua atau tiga orang yang berkumpul dalam nama-Nya, Yesus hadir di tengah-tengah mereka. (Matius 18:20). Yesus tidak akan melewatkan kesempatan untuk berpesta ini.

Kemuliaan Tuhan Dinyatakan Dalam Pesta

Pada perjamuan nikah dikana ada masalah yang tiba-tiba timbul, yaitu kekurangan anggur. Anggur adalah minuman pesta, bagai orang Yahudi, minuman ini tidak boleh terlewatkan. Pesta tanpa anggur, tidak akan mendatangkan sukacita. Bukan berarti mereka akan mabuk anggur. Karena bagi orang Yahudi mabuk adalah suatu kehinaan dan merendahkan derajad kehidupan. Tetapi anggur adalah minuman resmi yang harus dihidangkan dalam sebuah pesta Yahudi. Beruntung keluarga kota Kana itu mengundang Yesus pada pesta pernikahan mereka. Ketika stok anggur tiba-tiba sudah tidak mencukupi lagi dan habis, mereka putus harapan-karena pesta biasanya mulai pada petang hari. Bayangan yang mengerikan tentang perbincangan para tamu yang terhormat, atau kenangan yang tidak pernah akan terlupakan oleh yang hadir karena sebuah pesta yang kehabisan anggur. Maka sukacita mereka mulai berubah menjadi ketakutan dan siap menanggung malu seumur hidupnya. Meskipun Kana adalah kota orang-orang yang sangat handal dalam penyelenggaraan pesta. (Kejadian 49:20). Dimana suku Asyer tinggal, sebuah suku yang makanannya berkwalitas paling baik, bahkan untuk para raja sekalipun. (Yosua 19:24-28).

Ketika kekurangan anggur sudah diketahui

Maka Maria ibu Yesus mulai mengemukakan masalah ini kepada Yesus. Mengapa Maria melakukan ini? Bukankah ibu belum melihat mujizat-mujizat yang hebat seperti berjalan di atas air, meredakan gelombang badai, memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan, dsb. Mengapa masalah untuk menyelamatkan keluarga ini, dikatakan kepada Yesus? Satu hal yang kita ketahui bahwa Maria telah hidup selama 30 tahuun bersama Yesus. Dan ketika Yusuf suaminya meninggal dengan meninggalkan empat saudara laki-laki dan minimal dua saudara wanita (Matius 13:55,56), maka Yesus harus menghidupi mereka semua. Dalam kurun waktu yang cukup lama, untuk tukang kayu itu mencari nafkah, ada banyak peristiwa dan kesulitan-kesulitan yang mereka lalui bersama, dan Yesus selalu memberikan solusi yang tepat untuk menyelamatkan kehidupan mereka sekeluarga. Ada kreatifitas nyata yang oleh Roh Kudus dalam mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.

Yesus, tetap ia tahu kehandalan putranya itu menghadapi situasi kritis seperti ini.

Itulah sebabnya ketika ada kesulitan yang terjadi pada hari itu, meskipun Maria tidak tahu apa yang akan diperbuat oleh wanita selalu menggambarkan gereja Tuhan. Biarlah sikap ini juga ada pada semua gereja Tuhan sebagi mempelai wanita Kristus. Suatu sikap yang selalu mengandalkan Yesus dalam segala peristiwa, terutama di saat kritis dan permasalahan melanda. Sebab permasalahan hidup bukan untuk melemahkan gereja, dan kemudian menjadi pasif, tetapi maslah yang timbul antara kita sering kali terpakai oleh Tuhan untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Gereja tidak dapat putus asa dalam menghadapi masalah hidup, tetapi berdoalah supaya kemuliaan Tuhan menyatakan lewat masalah yang sedang kita hadapi saat ini. Sebab “…dengan itu Ia (Yesus) telah menyatakan kemuliaan-Nya dan murid-murid-Nya menjadi percaya(Yohanes 2:11). Ketika kemuliaan Tuhan dinyatakan lewat peristiwa-peristiwa yang sulit bagi kita, justru kita semakin menjadi percaya dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan.

Penutup

Tuhan Yesus berkenan hadir dimanapun kita berada, jika kita mengundang Ia dengan hati. Semua aktivitas dalam hidup kita dapat diberkati oleh Tuhan, jika kita mengundang Ia terlibat dalam aktivitas kita. Kita tidak perlu ragu untuk menjalani hidup ini, bersama Tuhan. “Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu” (Amsal 16:3). Tuhan bukanlah hanya penolong dalam duka, pada tengah-tengah sukacita dan pesta kitapun kita perlu Tuhan. Sebab Dia adalah Tuhan disaat duka dan Dia tetap Tuhan  saat pesta. Halleluyah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *